
(Harjakarta) – Rencana Pangeran Agung Harjakarta untuk memindahkan ibukota ke wilayah baru terganjal akibat belum tingginya wawasan kebangsaan penduduk terhadap tanah air Harjakarta.
Sebelumnya (12/02), Badan Statistik Harjakarta (Kemantrenan Statistik Harjokarto) telah menindaklanjuti arahan Pangeran Agung untuk melakukan pendataan tentang wawasan kebangsaan, pengetahuan umum, dan karakteristik pribadi penduduk. Hasil pendataan tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan politik, sosial, dan ekonomi, termasuk rencana pemindahan ibukota dan klaim daerah baru.
Hasil pendataan menunjukkan bahwa wawasan kebangsaan mendapatkan indeks terendah dari seluruh data, yang hanya sedikit melampaui ambang batas yang telah ditetapkan. Sementara itu, dua indeks lainnya dianggap telah mencukupi standar.
Pangeran Agung menyatakan rasa terkejut dengan kurangnya wawasan kebangsaan. Pangeran Agung menyatakan bahwa masalah sosial dan politik yang memengaruhi stabilitas negara dapat terjadi apabila pemindahan ibukota ke lokasi baru yang belum pernah sama sekali menjadi daerah Harjakarta tetap dilanjutkan.
Pangeran Agung kemudian menyatakan akan mempertimbangkan pembaharuan klaim daerah tanpa pemindahan ibukota, serta akan merencanakan tindak lanjut serta cara strategis untuk meningkatkan wawasan kebangsaan rakyat Harjakarta.