AIMNN, 21/05 – Federal Republic of Neuborrnia-Merientalia has been accepted as an Association of Indonesian Micronations (AIM) full member on the General Assembly meeting session took place yesterday (20/05)
In the meeting session, member states expressed their full support to the accession of Neuborrnia-Merientalia as AIM full member. Member states confidence also further supported by its president Aaron Penyami experience as Pejaten head of state, already joined AIM from 2019 until 2020.
Neuborrnia-Merientalia is a new micronation founded by Aaron Penyami on 4 April 2020. Aaron beforehand was the founder of the Republic of Pejaten in 2018 and was accepted as AIM full member in 2019.
AIMNN, 21/05 – Republik Federal Neuborrnia-Merientalia telah diterima sebagai anggota penuh Asosiasi Negara Mikro se-Indonesia (AIM) pada sidang Majelis Umum yang dilaksanakan kemarin (20/05).
Pada sidang tersebut, negara anggota menyatakan dukungan penuh terhadap penaikan status keanggotaan Neuborrnia-Merientalia. Dukungan bulat tersebut juga didukung dengan riwayat Presiden Neuborrnia-Merientalia, Aaron Penyami, yang telah bergabung dalam AIM sejak 2019 sebagai pemimpin Pejaten.
Neuborrnia-Merientalia merupakan sebuah negara mikro baru yang didirikan oleh Aaron Penyami pada 4 April 2020. Aaron sebelumnya merupakan pendiri Republik Pejaten yang berdiri bada tahun 2018, dan telah diterima sebagai anggota penuh AIM pada tahun 2019.
20/04, AIMNN – Association of Indonesian Micronations (AIM) General Assembly session took place yesterday (19/4) has decided on membership status of three member states, Cutlavania, Al-Muqaddimah, and Pacatia.
On the session, the General Assembly has agreed to accept Cutlavanian government request for full membership of AIM. The motion was supported by all members.
Kingship of Cutlavania is a micronation founded in 2019 and currently ruled by King B.M.W.. The country was accepted as AIM Observer state in March 2020.
Muqaddiman Full Membership Rejected
Muqaddiman flag
On the same session, for the first time the AIM General Assembly rejected full membership application of an observer state. Al-Muqaddimah has failed to become full member as 2 member states decided to vote against the accession, while 5 member states abstained.
Excellent, the first country to reject the accession, justified their rejection by saying that Al-Muqaddimah has failed to show their commitment for unity and friendship in the community. He pointed out the Muqaddiman “Anti-infidels Day” celebrated in 1 April, clearly showing its hostility against non-Muslim micronations, such as Excellent.
Other member states has decided to abstained their vote after comprehend the issue, especially after Berakistan leader Moch. Gempar also voting against the accession.
The vote has created a new precedent, since this is the first time the General Assembly has rejected full membership application. Furthermore, AIM Charter also yet to specify on the case of a failed full membership application.
As consensus, the country will remain on their current Observer status. Al-Muqaddimah also allowed to request accession to full membership status in the future whenever they believe member states support for them is sufficed.
Responding on the rejection, Muqaddiman authority declared that they will learn from this mistake and promised for changes in their country.
Pacatia Withdrawed from AIM
Pacatian government has declared their withdrawal from the organisation on the same General Assembly session yesterday (19/04). The announcement was created during a voting session on the motion to revoke their membership, thus mooted the voting.
The organisation had understand on Pacatian government decision to reunify with the newly-formed Neuborrnia-Merientalia in the future. Pacatian authority did not give the date on when the unification would take place until the last General Assembly voting session yesterday.
After the unification, Pacatian leader Arda will become the acting prime minister of Neuborrnia-Merientalia. He will assist president Aaron Penyami to consolidate the new country and to compose the national constitution.
20/04, AIMNN – Sidang Majelis Umum Asosiasi Negara Mikro se-Indonesia (AIM) yang dilaksanakan kemarin (19/4) telah membahas status keanggotaan tiga negara anggota, yaitu Cutlavania, Al-Muqaddimah, dan Pacatia.
Dalam sidang tersebut, Majelis Umum sepakat untuk menyetujui permohonan Cutlavania untuk menjadi anggota penuh AIM dengan suara bulat.
Kerajaan Cutlavania adalah sebuah negara mikro yang berdiri pada tahun 2019 dan dipimpin oleh Raja B.M.W.. Negara tersebut telah diterima sebagai pengamat AIM pada Maret 2020 kemarin.
Al-Muqaddimah Ditolak
Bendera Al-Muqaddimah
Pada sidang yang sama, untuk pertama kalinya Majelis Umum AIM tidak menyetujui penaikan status keanggotaan penuh negara pengamat. Hal ini terjadi setelah Al-Muqaddimah gagal mendapatkan persetujuan dari negara anggota untuk menjadi anggota penuh, dengan 2 suara tidak setuju dan 5 anggota urung memilih.
Poin penolakan pertama muncul dari pemimpin Excellent Theodorus Diaz, yang menyatakan bahwa pemerintah Al-Muqaddimah tidak mendukung persatuan dan persahabatan. Theodorus mencontohkan bahwa Al-Muqaddimah memiliki perayaan “Hari Antikafir” yang dianggap menyerang negara-negara nonmuslim seperti Excellent.
Negara anggota lain memutuskan untuk memilih abstain karena penolakan yang muncul, sehingga Al-Muqaddimah gagal mendapatkan penaikan status, terlebih setelah pemimpin Berakistan Moch. Gempar juga menyatakan ketidaksetujuannya.
Karena baru pertama kalinya terjadi, penolakan Al-Muqaddimah ini menimbulkan preseden baru, utamanya karena masalah ini tidak diundangkan dalam AD-ART.
Berdasarkan kesepakatan negara anggota, Al-Muqaddimah tidak akan kehilangan status keanggotaannya, melainkan saat ini statusnya masih akan menjadi pengamat. Al-Muqaddimah juga diizinkan untuk meminta lagi penaikan status di masa depan, kapanpun dirasa dukungan sudah mencukupi.
Pemerintah Al-Muqaddimah menyatakan bahwa mereka akan belajar dari penolakan ini, serta berjanji akan mempertimbangkan perubahan di negaranya.
Pacatia Mundur
Pemerintah Pacatia menyatakan pengunduran diri dari AIM pada sidang Majelis Umum kemarin (19/04). Hal ini dilakukan di tengah pemungutan suara untuk mencabut keanggotaan Pacatia. Dengan mundurnya Pacatia, maka pemungutan suara tersebut gugur.
Pemerintah Pacatia sebelumnya menyatakan akan bergabung dengan negara Neuborrnia-Merientalia, negara baru yang dipimpin oleh Aaron Penyami sebagai penerus Republik Pejaten. Namun, tidak ada kabar tentang waktu pasti Pacatia resmi bergabung pada negara tersebut hingga pemungutan suara Majelis Umum kemarin.
Setelah penggabungan Pacatia ke Neuborrnia-Merientalia, pemimpin Pacatia Arda akan menjadi perdana menteri sementara negara baru tersebut. Arda akan membantu Aaron Penyami mempersiapkan konstitusi baru dan pematangan pejabat pemerintahan.
“This is the end. We express our gratitude for your participation and support on the last three years. Good bye”
AIMNN (04/04) – Pejaten Republic has declared its disbandment today afternoon (04/04). Notification on the disbandment was sent by leader Aaron Penyami to the General Assembly of the Association of Indonesian Micronations (AIM) yesterday (03/04).
On the dissolution declaration, Aaron declared that inactivity is the main reason of his decision to disband Pejaten. Aaron has long complained on the decline of Pejaten activities and citizens’ participation in national politics
Aaron also promised that he will form a new micronation to succeed the Pejaten Republic. He said that the preparation period will take place for several months, while June-August 2020 is the most probable time an establishment ceremony of the new micronation will take place.
Former Pejatenian identities and characteristics would not be used by the new nation project, exception on the historical artefacts, cultural system, demography, and language that would be preserved.
“Former Pejaten citizens that wishes to participate on the new nation project must register themselves,” Aaron concluded.
AIM Farewell with Pejaten
As the first community to receives news on Pejaten dissolution, AIM must once more bid farewell with one of its member state.
Excellent leader Theodorus Diaz expressed his gratitude to Pejaten on their contributions to the organisation, while Jomblonisme president Eri Septio wishes for the success of the transition as Aaron has planned.
“How sad to see Pejaten dissolved. We bid a good luck for ex-Pejaten citizens in pursuing their next endeavour,” wrote William Timothy of St. John during his farewell with Pejaten.
Pejaten membership status in AIM has also been revoked after the resolution on the revocation was passed during an emergency session of the General Assembly yesterday (03/04). Despite on that, Aaron still allowed to attend General Assembly sessions. A possibility to acccelerate Aaron’s new country membership application after its establishment is also in consideration.
AIMNN (04/04) – Pemerintah Republik Pejaten telah membubarkan diri pada siang hari ini (04/04). Pemberitahuan pembubaran telah dikirim oleh pemimpin Pejaten Aaron Penyami kepada Majelis Umum Asosiasi Negara Mikro se-Indonesia (AIM) kemarin (03/04).
Pada surat tersebut, Aaron menyatakan bahwa ketidakaktifan Pejaten menjadi alasan terbesar dalam keputusannya untuk membubarkan negara. Terlebih sudah beberapa lama Aaron melaporkan semakin turunnya kegiatan Pejaten yang disebabkan rendahnya keikutsertaan warganegara Pejaten dalam aktivitas negara.
Namun, Aaron juga menjanjikan bahwa Ia akan mendirikan negara baru setelah Republik Pejaten. Ia menyatakan bahwa masa peralihan dan persiapan menuju negara baru akan dilakukan selama beberapa bulan, dan perkiraan waktu pelaksanaan upacara deklarasi negara baru tersebut adalah antara bulan Juni-Agustus 2020.
Surat tersebut juga menerangkan bahwa seluruh identitas Pejaten tidak akan digunakan kembali pada proyek negara baru tersebut. Pengecualian pada hal ini adalah pada artefak sejarah, sistem kebudayaan, demografi, dan kebahasaan, yang akan tetap dipertahankan di negara baru.
“Warganegara Pejaten yang ingin ikut serta dalam negara baru tersebut tetap harus mendaftar ulang,” tutup Aaron.
AIM Berpisah dengan Pejaten
Sebagai kumpulan pertama yang menerima kabar pembubaran Pejaten, AIM turut dalam duka harus berpisah dengan satu negara mikro anggotanya.
Pemimpin Excellent Theodorus Diaz menyatakan terima kasihnya kepada Pejaten atas sumbangsih dalam organisasi, sementar pemimpin Jomblonisme Eri Septio mengharapkan kelancaran transisi menuju negara baru sebagaimana direncanakan Aaron.
“Sangat sedih melihat Pejaten dibubarkan. Kami ucapkan semoga sukses dan beruntung untuk semua mantan WN Pejaten dalam mengikuti jalur mereka sendiri secara mandiri,” tulis William dari St. John, ketika berpamitan dengan Pejaten.
Keanggotaan Pejaten dalam AIM juga telah resmi dicabut setelah resolusi pencabutan keanggotaan negara tersebut diluluskan dalam diskusi darurat pada Rapat Umum kemarin (03/04). Walaupun begitu, Aaron tetap diizinkan untuk menghadiri rapat Majelis Umum, pula ada kemungkinan permohonan keanggotaan negara barunya dipercepat di waktu mendatang.