
Wathan RDSJ, 24/05 – Ibukota Jomblonisme, Bengkuring City kembali dilanda banjir besar pada 23 Mei kemarin. Banjir ini menyebabkan kerusakan parah di beberapa daerah Bengkuring City.
Berdasarkan laporan warga, banjir pertama kali muncul pada pukul 02.00 WITA, sehingga mengejutkan warga yang sedang beristirahat. Tanda darurat langsung dibunyikan oleh otoritas Bengkuring City, yang langsung dengan sigap membantu warga mengungsi.
Pemerintah Jomblonisme menyatakan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh tingkat curah hujan yang sangat tinggi dibandingkan rata-rata bulanan, sehingga menyebabkan muka air di Bengkuring City meluap.

Laporan terbaru menyatakan bahwa banjir semakin meninggi pada 24 Mei, sehingga memaksa warga Bengkuring City untuk mengungsi keluar dari rumah. Pemerintah Jomblonisme yang memerintahkan pengosongan permukiman, menempatkan sementara warga di masjid dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak banjir.
Presiden Jomblonisme, Eri Septio menyatakan bahwa ia telah memerintahkan seluruh otoritas Jomblonisme untuk bersiaga meringankan kesusahan rakyat. Presiden Eri juga diketahui turun langsung membantu proses evakuasi dan pengungsian warga di Bengkuring City.