AIMNN (17/03) – Negara-negara mikro Indonesia telah menyatakan masa siaga menyusul semakin merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia, yang sampai hari ini (17/03) telah mencatatkan 172 kasus positif dengan 5 kematian.
Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali muncul pada 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat, dekat dengan teritori Berakistan dan Pejaten, serta Kantor Pusat Institut Suwarnakarta.
Raja Falalia Menurunkan Titah
Raja Falalia, Muhammad I, telah mengeluarkan surat perintah pada hari ini (17/03) sebagai respon atas merebaknya kasus Covid-19 di sekitar daerah Falalia.
Pada surat perintah tersebut, Raja Muhammad I memerintahkan penghentian seluruh aktivitas sekolah di Falalia, penghentian kegiatan pemerintahan dan ekonomi selama dua minggu, serta perintah khusus kepada seluruh rakyat untuk berdiam diri di rumah masing-masing sebagai langkah karantina, terkhusus kepada rakyat yang merasakan gejala penyakit Covid-19.
Selain itu, dilaporkan juga bahwa salah seorang anggota keluarga Kerajaan telah terindikasi virus tersebut, dan tindakan karantina mandiri telah dilakukan terhadap anggota keluarga tersebut.
Excellent Siaga
Pada hari yang sama (17/03), pemerintah Excellent juga telah mengeluarkan imbauan terkait Covid-19 kepada rakyatnya.
Pada imbauan tersebut, pemerintah Excellent meminta rakyat untuk membatasi aktivitas di luar rumah, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta senantiasa mengenakan masker apabila merasa kurang sehat.
Ibukota Excellent, Mosswiss, termasuk wilayah yang terdampak kejadian luar biasa Covid-19 di Surakarta, Indonesia. Pemerintah Surakarta telah memutuskan untuk membatalkan seluruh kegiatan umum di kota tersebut sejak Jumat kemarin (13/03).
Kesiagaan Negara Mikro
Pemerintah St. John sebelumnya telah menyatakan status darurat pada Minggu kemarin (15/03), dan melarang pelaksanaan kegiatan umum yang melibatkan orang ramai. Pemerintah St. John di sisi lain memberikan kebebasan kepada institusi agama untuk memutuskan sendiri langkah-langkah pencegahan yang akan diambil di rumah ibadah, termasuk penundaan kegiatannya.
Pemerintah Jomblonisme menyatakan juga telah meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19, walaupun belum tercatat kasus positif terjangkit di Kalimantan Timur, lokasi Jomblonisme berada.